Jumat, 22 Mei 2009
pendapatan kebumen
"Target sebesar Rp 1,5 miliar tersebut sebenarnya tak berlebihan, karena pemasangan target adalah untuk memacu semangat kerja kami. Kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target itu, namun bila tak mencapai target harus dievaluasi untuk dicari penyebabnya," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenibud) Kebumen, Drs H Air Mas, di ruang kerjanya, Senin (12/1).
Pendapatan tersebut diperoleh dari 8 objek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, masing-masing Gua Jatijajar, Pantai Logending, Gua Petruk, Pantai Karangbolong, Pantai Petanahan, Waduk Sempor, Pemandian Air Panas Krakal dan Waduk Wadaslintang. Di antara 8 objek itu, Gua Jatijajar mendapatkan pemasukan tertinggi, mencapai Rp 534,226 juta atau 74,57 % dari target sebesar Rp 716,335 juta. Di posisi kedua adalah Pantai Logending dengan pemasukan sebesar Rp 299,48 juta atau 95,07 % dari target sebesar Rp 315 juta dan Pantai Petanahan dengan pemasukan Rp 173,593 juta atau 74,71% dari target sebesar Rp 232,35 juta berada di posisi ketiga.
Selain berasal dari 8 objek wisata itu, pendapatan juga berasal dari objek-objek wisata musiman atau objek wisata yang dikelola oleh desa setempat seperti Pantai Suwuk, Pantai Bocor, Pacuan Kuda Ambal dan lainnya. Pemkab Kebumen mendapatkan bagi hasil dari pemasukan ke objek-objek wisata musiman tersebut. Bagian untuk Pemkab Kebumen pada tahun 2008 dari objek-objek wisata musiman itu mencapai Rp 25,03 juta. Kemudian, Pemkab Kebumen juga mendapatkan bagi hasil dari Benteng Van der Wijck yang dikelola oleh swasta sebesar Rp 10,50 juta. Sedangkan pendapatan dari penyewaan kios, penginapan dan tanah di lokasi objek sebesar Rp 37,504 juta.
Setelah merampungkan tugas untuk tahun anggaran 2008, Disparsenibud Kebumen mematok target tahun 2009 sebesar Rp 1,6 miliar atau di atas target 2008. Di tengah persaingan ketat antar-daerah di era otonomi daerah saat ini dalam memasarkan objek-objek wisatanya, menurut Air Mas Kebumen akan berusaha mempertahankan ciri khas atau karakter asli objek yang dimiliki daerah ini, baik kondisi alamnya maupun tradisi masyarakat setempat. Konsep Disparsenibud dalam menjual objek wisata di daerah ini adalah dengan meningkatkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan pengunjung dan memperbaiki kekurangan yang ada.
sudah 27.400 Wisatawan Kunjungi Goa Jatijajar
Dari data pengelola objek wisata tersebut, sejak Kamis (2/10) jumlah pengunjung gua Jatijajar lebih dari 27.400 orang. Angka ini jauh lebih banyak dari pengunjung di pantai Logending Ayah yakni 14.000 pengujung.
Pada hari Kamis (2/10) pengujung di Goa Jatijajar mencapai 6.000 orang, sedangkan pada Jumat (3/9) sekitar 12.000 pengunjung. Pada hari yang sama di Pantai Logending 6.744 dan 8.231 pengunjung, dan di objek wisata Goa Petruk 400 dan 680 pengunjung.
"Pengunjung yang datang didominasi dengan menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, serta dengan berombongan mengunakan truk," ujar Camat Ayah Tugiyono SSos kepada Suara Merdeka CyberNews, Minggu (5/10).
POTENSI PARIWISATA di Kebumen
Waduk Sempor adalah salah satu tempat wisata Kebumen yang terletak 5 km utara Gombong, tepatnya di Desa Sempor, Kecamatan Sempor. Waduk yang dibangun oleh warga Jepang ini adalah ”motor penggerak utama” pertanian daerah Kebumen. Pasalnya waduk ini dijadikan sarana irigasi pertanian bagi masyarakat Kebumen, khususnya bagi masyarakat Kebumen bagian barat. Lintasan penahan air yang panjangnya mencapai 2 km sangat cocok bagi pecinta olah raga. Sambil bersepeda santai melintasi lintasan ini di pagi hari atau sore hari, wisatawan dapat menikmati suasana yang segar yang dapat menghilangkan penat. Pecinta hobi memancing juga sangat cocok dengan tempat ini. Dengan ditemani angin sepoi-sepoi suasana memancing menjadi semakin menyenangkan. Warna air waduk yang memancarkan ketenangan membuat para pemancing semakin merasa nyaman melakukan hobinya.
Pantai Petanahan adalah salah satu pantai yang sangat diminati para wisatawan di Kebumen. Pantai ini terletak 17 km arah selatan
Gua alami mungkin hal yang umum untuk dijadikan tempat pariwisata. Memang banyak sekali gua yang ada di Kebumen Namun, ada dua gua yang sangat unik yang pastinya lain dari yang lain, yakni Gua Jatijajar dengan Gua Petruk.
Goa Jatijajar terletak di Kecamatan Ayah (maaf lho , tidak ada kecamatan Ibu), 23 km Selatan Gombong atau 42 km ke barat dari Kebumen. Di depan goa tumbuh 2 pohon jati , konon makanya disebut Goa Jatijajar. Patung-patung di dalam gua menggambarkan legenda Raden Kamandaka. Di Kawasan Obyek Wisata Gua jatijajar terdapat Gua Dempok, Gua Titikan, Gua Intan dan Gua Jatijajar satu paket. Di dalam Gua Jatijajar terdapat empat sendang yaitu : Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puser Bumi. Apabila kita cuci muka di sendang Mawar kita akan awet muda, bila cuci muka di sendang Kantil akan meningkat derajatnya. Sendang Jombor dapat untuk wisata minat khusus Cave Diving dan di Sendang Puser Bumi orang percaya untuk Semedi.Gua Jatijajar terletak di kecamatan Ayah, 42 km ke barat dari Kebumen. Di dalam Gua Jatijajar terdapat sungai bawah tanah yang masih aktif. Dengan adanya empat buah sendang di bawah lorong utama. Empat sendang tersebut adalah Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, dan Sendang Puser Bumi. Menurut kepercayaan sekitar, bila membasuh muka di Sendang Mawar akan awet muda dan bila membasuh muka di Sendang Kantil akan meningkat derajatnya. Untuk mencapai keempat sendang tersebut tidaklah sulit karena jalan yang ada di dalam gua sudah dimodifikasi menjadi lebih mudah dilewati. Meski jalan di dalam gua sudah tidak alami lagi, tapi keindahan suasana dan lainnya masih sangat alami. Fasilitas di sekitar gua yang merupakan satu paket dengan tempat wisata Gua Jatijajar juga sudah begitu menarik.
Bagi Anda yang menginginkan wisata alami di lokasi gua-gua alami, gua Petruk bisa menjadi tujuan wisata Anda. Goa Petruk yag terletak di Desa Candirengga, Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Berjarak 15 km dari kota Gombong dan 25 km dari Kabupaten Kebumen.Luas areal wisata goa alami ini sekitar 0,51 hektar. Kondisi jalan menuju lokasi sudah beraspal dan mudah dicapai, kira-kira 25 kilometer dari Kota Kebumen. Pada jalur ini juga terdapat obyek wisata Goa Jatijajar dan Pantai Logending yang hanya berjarak beberapa kilometer.
Nama Goa Petruk berasal dari abdi setia Pendawa (lima satria) yang memiliki hidung mancung. Dalam goa ini mempunyai tiga tingkat bentuk stalagtit dan stalagmit yang indah. Air terjun yang indah di dalam goa seperti sabun yang berbusa. Bila masuk ke Goa Petruk kita akan melalui trap-trap tangga yang cukup indah.
Gua Petruk ini memiliki ruangan berbentuk horisontal, namun di kedalaman tertentu ada bagian yang basah, karena masih ada sungainya stalagtit dan stalagmit yang memukau. Hampir semuanya masih alami.
Selain itu ada batu yang bernama macan tidur, karena mirip bentuk macan yang lagi tidur. Kemudian ada juga batu kakek jenggot, berbentuk kepala kakek botak yang berjenggot, mirip logo sebuah minuman kesehatan. Ada lagi bebatuan yang mirip sarang telur.Gua Petruk terletak 7 km selatan Gua Jatijajar.Gua Petruk adalah gua alami yang masih alami yang di dalamnya terdapat ornamen-ornamen yang menakjubkan, diantaranya stalakmit dan stalaktit yang bentuknya menyerupai payudara, tugu pancuran, buaya putih, dan lainnya. Untuk menyusuri gua ini, wisatawan harus selalu mengenakan helm gua dan membawa lampu penerangan. Di dalam tengah gua terdapat satu tempat visualisasi alami yang dapat kita rasakan. Tempat ini disebut ruangan gelap abadi. Di sini wisatawan dibawa ke dalam dunia yang lain, yaitu dunia para tuna netra bila saat benda di tempat ini semua penerangan dimatikan. Di tempat inilah wisatawan dapat menemukan serangga yang telah berevolusi menjadi hewan buta abadi yang matanya telah berubah menjadi sensor motorik panjang berupa sungut. Aksi penelusuran gua yang mengharuskan wisatawan berjalan pelan, merangkak, memanjat, dan merayap menambah keasyikan penelusuran Gua Petruk. Dari pihak pengelola telah menyediakan fasilitas pendukung yaitu sepatu boot, helm gua dan headlamp bagi wisatawan yang tidak membawa alat penelusuran gua.
BENTENG VAN DER WIJCK
Terletak di kota Gombong, 21 km barat Kebumen. Dibangun pada abad ke 18 untuk pertahanan Belanda. Mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau umum. Terdapat fasilitas pendukung antara lain : Hotel, Restoran, Ruang pertemuan, kolam renang, rekreasi air, kereta mini, Panggung hiburan dan ruang seminar
Didalam benteng itu sendiri pengunjung bisa melihat beberapa foto dokumentasi seputar bentuk asli bangunan benteng saat ditemukan dan tahap-tahap pemugaran yang telah dilakukan terhadapnya. Ruangan-ruangan bekas barak militer, asrama, pos jaga bisa dilihat didalam benteng dan semuanya boleh dibilang dalam keadaan rapi dan bersih. Hanya saja sebuah papan pengumuman yang ditempel dibagian luar benteng berisi "Sebelum masuk benteng sebaiknya anda berdoa sejenak menurut kepercayaan masing-masing", sempat menimbulkan kerutan didahi saat membacanya karena berkesan seram. Mungkinkah pernah terjadi hal-hal diluar nalar yang menimpa pengunjung saat berada didalam benteng, seperti kesurupan ?
Benteng Van der Wijck sebenarnya dibangun pada awal abad 19 atau sekitar tahun 1820-an, bersamaan meluasnya pemberontakan Diponegoro. Pemberontakan ini ternyata sangat merepotkan pemerintah kolonial Belanda karena Diponegoro didukung beberapa tokoh elit di Jawa bagian Selatan. Maka dari itu Belanda lalu menerapkan taktik benteng stelsel yaitu daerah yang dikuasai segera dibangun benteng. Tokoh yang memprakarsai pendirian benteng ini adalah gubernur jenderal Van den Bosch. Tujuannya jelas sebagai tempat pertahanan (sekaligus penyerangan) di daerah karesidenan Kedu Selatan. Pada masa itu, banyak benteng yang dibangun dengan sistem kerja rodi (kerja paksa) karena ada aturan bahwa penduduk harus membayar pajak dalam bentuk tenaga kerja. Tentu saja cara ini membuat penduduk kita makin menderita apalagi sebelumnya gubernur jenderal Deandels punya proyek serupa yaitu jalan raya pos (Anyer – Penarukan, sepanjang l.k. 1.000 km), juga dengan kerja rodi.
Dilihat dari bentuk bangunan, pembangunannya sezaman dengan benteng Willem (Ambarawa) dan Prins Oranje (Semarang – kini sudah hancur). Pada awal didirikan, benteng dengan tinggi tembok 10 m ini diberi nama Fort Cochius (Benteng Cochius). Namanya diambil dari salah seorang perwira militer Belanda (Frans David Cochius) yang pernah ditugaskan di daerah Bagelen (salah wilayah karesidenan Kedu). Nama Van der Wijck, yang tercantum pada bagian depan pintu masuk, merupakan salah seorang perwira militer Belanda yang pernah menjadi komandan di Benteng tersebut. Reputasi van der Wijck ini cukup cemerlang karena salah satu jasanya adalah membungkam para pejuang Aceh, tentunya dengan cara yang kejam.Pada zaman Jepang, benteng ini dimanfaatkan sebagai barak dan tempat latihan para pejuang PETA.
Dilihat dari fisiknya, bangunan yang luasnya 3.606,62 m2 ini sudah mengalami renovasi yang cukup bagus. Sayangnya renovasi ini kurang memperhatikan kaidah konservasi bangunan bersejarah mengingat bangunan ini potensial sebagai salah satu warisan budaya (cultural heritage).Benteng Van Der Wijck adalah salah satu saksi sejarah yang mengingatkan bangsa
Geowisata Karangsambung terletak di Kecamatan Karangsambung 19 km di utara
Mengapa Karangsambung?
Panorama Alam dengan keindahan dan fenomena alamnya yang menakjubkan yang langka terdapat dimanapun di Indonesia, sehingga Karangsambung sebagai daerah tujuan “Wisata Minat Khusus Kebumian.
Daerah Karangsambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka ragam batuan yang mencul dari dalam perut Bumi. Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung sebagai lapangan geologi terlengkap di Dunia. Ia merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun. Ia juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. Daerah Lok Ulo merupakan lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 117 juta tahun.
Verbeek (1891), geolog Belanda, adalah orang yang pertama kali melakukan penelitiaan di sana. Akan tetapi hasil penelitian ini baru dipetakan secara geologi oleh Harlof pada tahun 1933. Sukendar Asikin adalah geolog Indonesia pertama yang mengulas geologi
daerah Karangsambung berdasarkan teori tektonik lempeng.
Paket wisata geologi tergolong wisata alam, hal ini sangat cocok untuk dinikmati sebagai penghilang kejunuhan sekaligus menambah Ilmu tentang Kebumian. Tidak hanya ditujukan bagi kalangan pendidikan, masyarakat umum pun dapat melakukan perjalanan wisata geologi di Kawasan Karangsambung. Paket Geowisata ini lebih menitik beratkan pada pengetahuan umum terkait dengan bukti-bukti geologi yang ada di kawasan karangsambung. Selain itu akan didapatkan pengetahuan pengetahuan dasar tentang Geologi, semisal pengetahuan tentang jenis batuan, singkapan batuan dasar samudera, pengetahuan tentang Kompas Geologi, dasar dasar pembacaan peta dan juga presentasi dari Staf Peneliti Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung.
Karangsambung merupakan objek andalan Kepariwisataan Khusus Kebumian(Geowisata). Karangsambung banyak dikunjungi oleh pelajar mulai Taman Kanan-kanak, SD, SLTP dan SLTA, selain hanya sekedar berkunjung menikmati pemandangan objek-objek geologi juga mendapatkan ilmu yang berkaitan dengan kebumian yang disajikan/dipresentasikan oleh Peneliti dan Pemandu Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian Karangsambung - LIPI.
Disamping pelajar yang berkunjung, secara reguler mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi dan berbagai bidang ilmu/fakultas yang ada di Indonesia hingga kini melakukan pendidikan dan latihan geologi lapangan di Karangsambung, malah dari beberapa Perguruan Tinggi yang memiliki nama besar melakukannya hingga 30 hari.
Betapa pentingnya Karangsambung sebagai tempat pendidikan dan latihan geologi di Indonesia.
PENGEMBANGAN PARIWISATA
1. Peningkatan SDM
Pada bab kedua tadi sudah dijelaskan tentang potensi-potensi wisata yang ada di Kebumen. Melihat potensi-potensi yang ada sangatlah tidak mustahil bila objek-objek wisata Kebumen dijadikan objek wisata nasional bahkan dapat dijadikan objek wisata internasional. Namun, pengelolaan petensi-potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal karena sumber daya manusia yang ada di Kebumen belum bisa melakukan pemaksimalan pengelolaan potensi wisata yang ada. Hal inilah yang perlu dibenahi sejak saat ini.
Mendatangkan sumber daya manusia yang lebih unggul bukanlah keputusan yang buruk. Dengan adanya sumber manusia yang berbobot diharapkan pemanfaatan potensi wisata di Kebumen akan lebih maksimal. Dalam proses pemanfaatan potensi-potensi tersebut oleh petugas yang didatangkan khusus dari
Cara seperti ini sudah terbukti efektif dengan adanya bukti yaitu negara Singapura. Beberapa tahun lalu, kualitas sumber daya manusia Singapura masih rendah, kemudian pemerintah Singapura mendatangkan guru dari
2. Pengembangan Potensi Pariwisata
Setelah mendatangkan sumber daya manusia yang lebih ahli dalam bidang kepariwisataan, Pemerintah Kabupaten Kebumen tinggal melakukan pengembangan potensi-potensi wisata yang ada, misalnya potensi yang ada di Waduk Sempor. Pembuatan hotel di sekitar waduk sangatlah berpotensi untuk menambah ketertarikan para wisatawan. Dengan adanya hotel di sekitar waduk, wisatawan tidak perlu diburu waktu pulang. Pemandangan waduk di malam hari juga dapat dijadikan tempat romantis. Dengan penambahan lampu di sekitar waduk akan membuat suasana malam di waduk akan semakin elok.
Tidak hanya pembuatan hotel saja yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada. Pemerintah juga dapat melakukan penambahan fasilitas pendukung di berbagai objek wisata. Misalnya dengan menambahkan permainan-permainan dan fasilitas pendukung yang unik dan menarik di Pantai Petanahan, seperti penambahan tempat mandi/MCK, tempat ibadah, serta restoran sederhana. Pembangunan tempat pedagang yang diatur oleh pemerintah juga dapat dilakukan. Selain menguntungkan bagi para pelanggan karena tempatnya cukup terawat, pemerintah juga mendapatkan konstribusi dari para pedagang serta keindahannya pun dapat terjaga.
Perluasan jalan raya utama dan penghijauan di sepanjang jalan sangat perlu dilakukan. Saat para wisatawan berada dalam perjalanan menuju tempat wisata pastinya wisatawan melirik kanan-kirinya sebagai penghilang jenuh menunggu sampai di tempat tujuan. Sungguh tidak lucu jika saat para wisatawan memandang keluar kendaraannya bukan penghilang jenuh yang didapat, tetapi malahan pemupuk kejenuhan yang didapatnya. Hal ini mendasari penghijauan dan pengindahan
Potensi yang ada saat ini dan belum dimanfaatkan secara maksimal adalah potensi wisata yang dimiliki Geowisata Karangsambung. Lahan yang cukup luas, keindahan alam yang menarik, serta relief tanahnya yang sangat beragam haruslah dimanfaatkan secara optimal. Misalnya dalam hal pemanfaatan lahan, pemerintah dapat melakukan pembangunan hotel yang lebih layak dan pembangunan tempat bermain yang unik mengingat tempat wisata ini sudah menjadi tempat wisata intenasional satu-satunya di Kebumen.
Berwisata tanpa adanya hidangan dan sovenir khas sama saja bohong. Tempat wisata kuliner harus diperbanyak dan disuguhkan dengan makanan khas Kebumen, bukan makanan impor dari daerah atau negara lain. Pastinya pengadaan tempat wisata kuliner ini dibagi di berbagai tempat wisata dengan makanan khasnya yang beragam pula. Dan setelah menyantap makanan khasnya, haruslah wisatawan ditarik untuk membeli souvenir cantik khas Kebumen. dalam hal ini, secara tidak langsung pemerintah memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat wisata.
PENUTUP
1. Kesimpulan
· Potensi wisata Kebumen sangatlah tinggi untuk dijadikan wisata nasional maupun internasional.
· Pengelolaan tempat wisata di Kebumen masih sangat kurang, dilihat dari kurangnya minat wisatawan yang datang.
· Keindahan dan keunikan objek-objek wisata di Kebumen tidaklah kalah dengan objek wisata nasional dan objek wisata internasional yang sudah ada.
2. Saran
· Pemberdayaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada perlu segera dilakukan mengingat semakin ketatnya persaingan wisata di
· Pemerintah harus semakin memperhatikan seni dan budaya khas Kebumen yang saat ini mulai dilupakan oleh masyarakatnya.
· Penanaman paham cinta terhadap daerahnya sendiri perlu ditingkatkan agar pengenalan dan pembangunan daerah wisata dapat lebih meningkat.