Jumat, 22 Mei 2009

pendapatan kebumen

Kebumen - Pendapatan objek wisata di Kebumen selama tahun 2008 mencapai Rp 1,28 miliar atau 85,35% dari target sebesar Rp 1,5 miliar. Kendati perolehan pendapatan tahun 2008 tak mencapai target namun jumlahnya lebih besar dibandingkan pendapatan tahun 2007 yang mencapai Rp 1,15 miliar.



"Target sebesar Rp 1,5 miliar tersebut sebenarnya tak berlebihan, karena pemasangan target adalah untuk memacu semangat kerja kami. Kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target itu, namun bila tak mencapai target harus dievaluasi untuk dicari penyebabnya," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenibud) Kebumen, Drs H Air Mas, di ruang kerjanya, Senin (12/1).

Pendapatan tersebut diperoleh dari 8 objek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, masing-masing Gua Jatijajar, Pantai Logending, Gua Petruk, Pantai Karangbolong, Pantai Petanahan, Waduk Sempor, Pemandian Air Panas Krakal dan Waduk Wadaslintang. Di antara 8 objek itu, Gua Jatijajar mendapatkan pemasukan tertinggi, mencapai Rp 534,226 juta atau 74,57 % dari target sebesar Rp 716,335 juta. Di posisi kedua adalah Pantai Logending dengan pemasukan sebesar Rp 299,48 juta atau 95,07 % dari target sebesar Rp 315 juta dan Pantai Petanahan dengan pemasukan Rp 173,593 juta atau 74,71% dari target sebesar Rp 232,35 juta berada di posisi ketiga.

Selain berasal dari 8 objek wisata itu, pendapatan juga berasal dari objek-objek wisata musiman atau objek wisata yang dikelola oleh desa setempat seperti Pantai Suwuk, Pantai Bocor, Pacuan Kuda Ambal dan lainnya. Pemkab Kebumen mendapatkan bagi hasil dari pemasukan ke objek-objek wisata musiman tersebut. Bagian untuk Pemkab Kebumen pada tahun 2008 dari objek-objek wisata musiman itu mencapai Rp 25,03 juta. Kemudian, Pemkab Kebumen juga mendapatkan bagi hasil dari Benteng Van der Wijck yang dikelola oleh swasta sebesar Rp 10,50 juta. Sedangkan pendapatan dari penyewaan kios, penginapan dan tanah di lokasi objek sebesar Rp 37,504 juta.

Setelah merampungkan tugas untuk tahun anggaran 2008, Disparsenibud Kebumen mematok target tahun 2009 sebesar Rp 1,6 miliar atau di atas target 2008. Di tengah persaingan ketat antar-daerah di era otonomi daerah saat ini dalam memasarkan objek-objek wisatanya, menurut Air Mas Kebumen akan berusaha mempertahankan ciri khas atau karakter asli objek yang dimiliki daerah ini, baik kondisi alamnya maupun tradisi masyarakat setempat. Konsep Disparsenibud dalam menjual objek wisata di daerah ini adalah dengan meningkatkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan pengunjung dan memperbaiki kekurangan yang ada.

sudah 27.400 Wisatawan Kunjungi Goa Jatijajar

diantara objek wisata di Kebumen, Goa Jatijajar masih menjadi objek wisata favorit yang banyak dikunjungi wisatawan. Pada liburan Lebaran tahun ini, objek wisata yang ada di kecamatan Ayah tersebut banyak dikunjungi wisatawan.

Dari data pengelola objek wisata tersebut, sejak Kamis (2/10) jumlah pengunjung gua Jatijajar lebih dari 27.400 orang. Angka ini jauh lebih banyak dari pengunjung di pantai Logending Ayah yakni 14.000 pengujung.

Pada hari Kamis (2/10) pengujung di Goa Jatijajar mencapai 6.000 orang, sedangkan pada Jumat (3/9) sekitar 12.000 pengunjung. Pada hari yang sama di Pantai Logending 6.744 dan 8.231 pengunjung, dan di objek wisata Goa Petruk 400 dan 680 pengunjung.

"Pengunjung yang datang didominasi dengan menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, serta dengan berombongan mengunakan truk," ujar Camat Ayah Tugiyono SSos kepada Suara Merdeka CyberNews, Minggu (5/10).

POTENSI PARIWISATA di Kebumen

Keindahan alam adalah hal yang paling menarik dalam sebuah wisata. Panorama dan suasana yang asri sangat diminati oleh para wisatawan karena dapat memberikan kesegaran rohani baru. Di Kabupaten Kebumen banyak tempat yang mempunyai panorama yang sangat indah, diantaranya adalah Waduk Sempor, Pantai Petanahan, Pantai Karangbolong, Gua Jatijajar, Gua Petruk, Benteng Van Der Wijck dan Geowisata Karangsambung.

Waduk Sempor adalah salah satu tempat wisata Kebumen yang terletak 5 km utara Gombong, tepatnya di Desa Sempor, Kecamatan Sempor. Waduk yang dibangun oleh warga Jepang ini adalah ”motor penggerak utama” pertanian daerah Kebumen. Pasalnya waduk ini dijadikan sarana irigasi pertanian bagi masyarakat Kebumen, khususnya bagi masyarakat Kebumen bagian barat. Lintasan penahan air yang panjangnya mencapai 2 km sangat cocok bagi pecinta olah raga. Sambil bersepeda santai melintasi lintasan ini di pagi hari atau sore hari, wisatawan dapat menikmati suasana yang segar yang dapat menghilangkan penat. Pecinta hobi memancing juga sangat cocok dengan tempat ini. Dengan ditemani angin sepoi-sepoi suasana memancing menjadi semakin menyenangkan. Warna air waduk yang memancarkan ketenangan membuat para pemancing semakin merasa nyaman melakukan hobinya.

Pantai Petanahan adalah salah satu pantai yang sangat diminati para wisatawan di Kebumen. Pantai ini terletak 17 km arah selatan kota Kebumen. Fasilitas yang ditawarkan membuat pantai ini selalu ramai di hari libur, diantaranya yaitu taman bermain, sanitasi, warung makan serta panggung hiburan. Jika dilihat secara saksama pantai ini tidak kalah indahnya dengan pantai-pantai internasional yang ada di Indonesia. Keunikan pantai ini sering dijadikan alasan dalam pengelenggaraan event lomba layang-layang. Tradisi yang mewajibkan masyarakatnya berkunjung ke pantai ini pada Hari Raya Idul Fitri mulai hari ke-1 sampai hari ke-7 manambah keunikan pantai ini.

Gua alami mungkin hal yang umum untuk dijadikan tempat pariwisata. Memang banyak sekali gua yang ada di Kebumen Namun, ada dua gua yang sangat unik yang pastinya lain dari yang lain, yakni Gua Jatijajar dengan Gua Petruk.

Goa Jatijajar terletak di Kecamatan Ayah (maaf lho , tidak ada kecamatan Ibu), 23 km Selatan Gombong atau 42 km ke barat dari Kebumen. Di depan goa tumbuh 2 pohon jati , konon makanya disebut Goa Jatijajar. Patung-patung di dalam gua menggambarkan legenda Raden Kamandaka. Di Kawasan Obyek Wisata Gua jatijajar terdapat Gua Dempok, Gua Titikan, Gua Intan dan Gua Jatijajar satu paket. Di dalam Gua Jatijajar terdapat empat sendang yaitu : Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puser Bumi. Apabila kita cuci muka di sendang Mawar kita akan awet muda, bila cuci muka di sendang Kantil akan meningkat derajatnya. Sendang Jombor dapat untuk wisata minat khusus Cave Diving dan di Sendang Puser Bumi orang percaya untuk Semedi.Gua Jatijajar terletak di kecamatan Ayah, 42 km ke barat dari Kebumen. Di dalam Gua Jatijajar terdapat sungai bawah tanah yang masih aktif. Dengan adanya empat buah sendang di bawah lorong utama. Empat sendang tersebut adalah Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, dan Sendang Puser Bumi. Menurut kepercayaan sekitar, bila membasuh muka di Sendang Mawar akan awet muda dan bila membasuh muka di Sendang Kantil akan meningkat derajatnya. Untuk mencapai keempat sendang tersebut tidaklah sulit karena jalan yang ada di dalam gua sudah dimodifikasi menjadi lebih mudah dilewati. Meski jalan di dalam gua sudah tidak alami lagi, tapi keindahan suasana dan lainnya masih sangat alami. Fasilitas di sekitar gua yang merupakan satu paket dengan tempat wisata Gua Jatijajar juga sudah begitu menarik. Ada taman bermain, penjual souvenir dan makanan, tempat ibadah serta tempat-tempat umum lainnya.

Bagi Anda yang menginginkan wisata alami di lokasi gua-gua alami, gua Petruk bisa menjadi tujuan wisata Anda. Goa Petruk yag terletak di Desa Candirengga, Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Berjarak 15 km dari kota Gombong dan 25 km dari Kabupaten Kebumen.Luas areal wisata goa alami ini sekitar 0,51 hektar. Kondisi jalan menuju lokasi sudah beraspal dan mudah dicapai, kira-kira 25 kilometer dari Kota Kebumen. Pada jalur ini juga terdapat obyek wisata Goa Jatijajar dan Pantai Logending yang hanya berjarak beberapa kilometer.

Nama Goa Petruk berasal dari abdi setia Pendawa (lima satria) yang memiliki hidung mancung. Dalam goa ini mempunyai tiga tingkat bentuk stalagtit dan stalagmit yang indah. Air terjun yang indah di dalam goa seperti sabun yang berbusa. Bila masuk ke Goa Petruk kita akan melalui trap-trap tangga yang cukup indah.

Gua Petruk ini memiliki ruangan berbentuk horisontal, namun di kedalaman tertentu ada bagian yang basah, karena masih ada sungainya stalagtit dan stalagmit yang memukau. Hampir semuanya masih alami.
Selain itu ada batu yang bernama macan tidur, karena mirip bentuk macan yang lagi tidur. Kemudian ada juga batu kakek jenggot, berbentuk kepala kakek botak yang berjenggot, mirip logo sebuah minuman kesehatan. Ada lagi bebatuan yang mirip sarang telur.
Gua Petruk terletak 7 km selatan Gua Jatijajar.Gua Petruk adalah gua alami yang masih alami yang di dalamnya terdapat ornamen-ornamen yang menakjubkan, diantaranya stalakmit dan stalaktit yang bentuknya menyerupai payudara, tugu pancuran, buaya putih, dan lainnya. Untuk menyusuri gua ini, wisatawan harus selalu mengenakan helm gua dan membawa lampu penerangan. Di dalam tengah gua terdapat satu tempat visualisasi alami yang dapat kita rasakan. Tempat ini disebut ruangan gelap abadi. Di sini wisatawan dibawa ke dalam dunia yang lain, yaitu dunia para tuna netra bila saat benda di tempat ini semua penerangan dimatikan. Di tempat inilah wisatawan dapat menemukan serangga yang telah berevolusi menjadi hewan buta abadi yang matanya telah berubah menjadi sensor motorik panjang berupa sungut. Aksi penelusuran gua yang mengharuskan wisatawan berjalan pelan, merangkak, memanjat, dan merayap menambah keasyikan penelusuran Gua Petruk. Dari pihak pengelola telah menyediakan fasilitas pendukung yaitu sepatu boot, helm gua dan headlamp bagi wisatawan yang tidak membawa alat penelusuran gua.

BENTENG VAN DER WIJCK

Terletak di kota Gombong, 21 km barat Kebumen. Dibangun pada abad ke 18 untuk pertahanan Belanda. Mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau umum. Terdapat fasilitas pendukung antara lain : Hotel, Restoran, Ruang pertemuan, kolam renang, rekreasi air, kereta mini, Panggung hiburan dan ruang seminar

Didalam benteng itu sendiri pengunjung bisa melihat beberapa foto dokumentasi seputar bentuk asli bangunan benteng saat ditemukan dan tahap-tahap pemugaran yang telah dilakukan terhadapnya. Ruangan-ruangan bekas barak militer, asrama, pos jaga bisa dilihat didalam benteng dan semuanya boleh dibilang dalam keadaan rapi dan bersih. Hanya saja sebuah papan pengumuman yang ditempel dibagian luar benteng berisi "Sebelum masuk benteng sebaiknya anda berdoa sejenak menurut kepercayaan masing-masing", sempat menimbulkan kerutan didahi saat membacanya karena berkesan seram. Mungkinkah pernah terjadi hal-hal diluar nalar yang menimpa pengunjung saat berada didalam benteng, seperti kesurupan ?

Benteng Van der Wijck sebenarnya dibangun pada awal abad 19 atau sekitar tahun 1820-an, bersamaan meluasnya pemberontakan Diponegoro. Pemberontakan ini ternyata sangat merepotkan pemerintah kolonial Belanda karena Diponegoro didukung beberapa tokoh elit di Jawa bagian Selatan. Maka dari itu Belanda lalu menerapkan taktik benteng stelsel yaitu daerah yang dikuasai segera dibangun benteng. Tokoh yang memprakarsai pendirian benteng ini adalah gubernur jenderal Van den Bosch. Tujuannya jelas sebagai tempat pertahanan (sekaligus penyerangan) di daerah karesidenan Kedu Selatan. Pada masa itu, banyak benteng yang dibangun dengan sistem kerja rodi (kerja paksa) karena ada aturan bahwa penduduk harus membayar pajak dalam bentuk tenaga kerja. Tentu saja cara ini membuat penduduk kita makin menderita apalagi sebelumnya gubernur jenderal Deandels punya proyek serupa yaitu jalan raya pos (Anyer – Penarukan, sepanjang l.k. 1.000 km), juga dengan kerja rodi.
Dilihat dari bentuk bangunan, pembangunannya sezaman dengan benteng Willem (Ambarawa) dan Prins Oranje (Semarang – kini sudah hancur). Pada awal didirikan, benteng dengan tinggi tembok 10 m ini diberi nama Fort Cochius (Benteng Cochius). Namanya diambil dari salah seorang perwira militer Belanda (Frans David Cochius) yang pernah ditugaskan di daerah Bagelen (salah wilayah karesidenan Kedu). Nama Van der Wijck, yang tercantum pada bagian depan pintu masuk, merupakan salah seorang perwira militer Belanda yang pernah menjadi komandan di Benteng tersebut. Reputasi van der Wijck ini cukup cemerlang karena salah satu jasanya adalah membungkam para pejuang Aceh, tentunya dengan cara yang kejam.
Pada zaman Jepang, benteng ini dimanfaatkan sebagai barak dan tempat latihan para pejuang PETA.

Dilihat dari fisiknya, bangunan yang luasnya 3.606,62 m2 ini sudah mengalami renovasi yang cukup bagus. Sayangnya renovasi ini kurang memperhatikan kaidah konservasi bangunan bersejarah mengingat bangunan ini potensial sebagai salah satu warisan budaya (cultural heritage).
Benteng Van Der Wijck adalah salah satu saksi sejarah yang mengingatkan bangsa Indonesia dengan penjajah yang bernama Belanda. Benteng yang berada di Kecamatan Gombong ini sengaja dibangun pada abad ke-18 untuk pertahanan Belanda. Dengan adanya sedikit renovasi untuk mempertahankan bentuk aslinya, menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kebumen. Fasilitas yang disediakan juga sangat memadai seperti hotel, restoran, ruang pertemuan, kolam renang, kereta mini, panggung hiburan, dan taman bermain. Tempat ini sering dijadikan tempat diadakannya event-event besar seperti festival band dan pemilihan Mas dan Mbak Kebumen tahun ini. Semula, benteng ini dikelola oleh TNI. Kini, setelah manajemennya dipegang swasta, siapapun bisa menjelajah Van der Wijck. Menikmati kisi-kisi bangunannya yang tua, sekaligus melihat cermin masa lalu. Seorang kawan pernah berkata, benteng ini sebenarnya sangat bagus. Ada ruang, bentuk, dan filosofi yang tak biasa di beberapa sudut. Katanya pula, inilah satu-satunya benteng yang memiliki bentuk persegi delapan. Hanya saja, kata teman saya, setelah Van der Wijck jadi tempat wisata, kesan 'sakral' jadi tak nampak. "Apalagi ada patung penjaga di pintu depan yang bentuknya lucu banget," katanya. Apapun, Benteng Van der Wijck ternyata tetap menggugah selera siapa saja. Mereka yang sekedar jalan-jalan menikmati bangunan tua, mengisi waktu luang bersama keluarga, dan masih banyak lagi. Benteng ini memiliki tinggi 10 meter, terdiri dari dua lantai. Luas bangunannya sekitar 7.170 meter persegi, tebal dindingnya mencapai 1,4 meter, dan tebal lantai 1,1 meter. Di lantai satu, kita bisa melihat 4 pintu gerbang dengan 16 ruang berukuran 18x6,5 meter. Punya 27 ruang kecil, 72 jendela, 63 pintu. Di lantai dua, ada 70 pintu penghubung, 84 jendela. Bandingkan dengan Van der Wijck kala belum berpindah tangan dari TNI ke PT Indo Power Makmur Sejahtera. Sejak diresmikan 5 Oktober 2000, benteng yang berada di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah ini bak gadis cantik yang rajin bersolek. Sentuhan-sentuhan yang dilakukan PT Indo Power dalam tujuh tahun terakhir, meski sedikit mengundang bisik-bisik tak sedap, terbilang cukup layak mendapat pujian. Tak terbayang, benteng yang dulu berkesan angker dan kotor, kini nampak bersih dan nyaman. Padahal, usia benteng ini sudah sangat tua. Asal tahu saja, Benteng Van der Wijck berdiri pada awal abad 19 atau sekitar tahun 1818. Jadi usianya kurang lebih 189 tahun. Beberapa tahun setelah kemerdekaan, tepatnya tahun 1984, benteng ini ditempati TNI AD. Melihat potensi bangunan yang ada, PT Indo Power Makmur Sejahtera lalu mencoba menjajaki beberapa peluang. Selain dorongan berbagi informasi tentang akar kesejarahannya yang luar biasa, Indo Power juga melihat, tentu saja, potensi bisnisnya. Setelah berpindah tangan pengelolaan, Benteng Van der Wijck mulai berbenah. Prasyarat dari dinas purbakala agar menjaga aspek sejarah dipenuhi sebaik mungkin. Misalnya saat akan melakukan pengecatan, perusahaan ini melakukan konsultasi ke dinas. Sempat ditolak, tapi begitu melihat ancaman lumut di sana-sini, akhirnya ijin pun keluar. Di luar benteng, wisatawan bisa menikmati fasilitas-fasilitas wisata. Mulai dari area bermain anak-anak, kereta atas benteng, kolam renang, kincir, kolam mandi bola, kolam bebek, kereta kencana, dan lain-lain. Di area yang sama juga ada hotel dengan kurang lebih 35 kamar, gedung pertemuan berkapasitas 1500 orang, ruang diklat berkapasitas 100 orang, dan cafe resto.

Geowisata Karangsambung terletak di Kecamatan Karangsambung 19 km di utara kota Kebumen. LIPI Karangsambung telah dinobatkan sebagai LIPI dengan koleksi batuan terlengkap se-Asia Tenggara. Tempat ini adalah bukti bahwa dahulu kala kota Kebumen merupakan daerah dasar laut. Disini dapat dijumpai berbagai macam batuan, mulai dari batuan yang berasal dari laut dangkal sampai yang berasal dari laut dalam. Geowisata Karangsambung sudah tersurat namanya dalam daftar wisata internasional Indonesia. Namun kedatangan wisatawan asing ke Kebumen belum cukup banyak karena sarana dan prasarana yang dinilai belum bertaraf internasional. Geotourism atau wisata geologi adalah salah satu kegiatan berwisata dengan mengunjungi obyek-obyek alam yang mengarah pada unsur geologi, yaitu tentang bumi dan sejarahnya. Salah satunya adalah mengunjungi “saksi” evolusi bumi jutaan tahun yang lalu di Kawasan Karangsambung.
Mengapa Karangsambung?
Panorama Alam dengan keindahan dan fenomena alamnya yang menakjubkan yang langka terdapat dimanapun di Indonesia, sehingga Karangsambung sebagai daerah tujuan “Wisata Minat Khusus Kebumian.

Daerah Karangsambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka ragam batuan yang mencul dari dalam perut Bumi. Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung sebagai lapangan geologi terlengkap di Dunia. Ia merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun. Ia juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. Daerah Lok Ulo merupakan lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 117 juta tahun.

Verbeek (1891), geolog Belanda, adalah orang yang pertama kali melakukan penelitiaan di sana. Akan tetapi hasil penelitian ini baru dipetakan secara geologi oleh Harlof pada tahun 1933. Sukendar Asikin adalah geolog Indonesia pertama yang mengulas geologi
daerah Karangsambung berdasarkan teori tektonik lempeng.

Paket wisata geologi tergolong wisata alam, hal ini sangat cocok untuk dinikmati sebagai penghilang kejunuhan sekaligus menambah Ilmu tentang Kebumian. Tidak hanya ditujukan bagi kalangan pendidikan, masyarakat umum pun dapat melakukan perjalanan wisata geologi di Kawasan Karangsambung. Paket Geowisata ini lebih menitik beratkan pada pengetahuan umum terkait dengan bukti-bukti geologi yang ada di kawasan karangsambung. Selain itu akan didapatkan pengetahuan pengetahuan dasar tentang Geologi, semisal pengetahuan tentang jenis batuan, singkapan batuan dasar samudera, pengetahuan tentang Kompas Geologi, dasar dasar pembacaan peta dan juga presentasi dari Staf Peneliti Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung.

Karangsambung merupakan objek andalan Kepariwisataan Khusus Kebumian(Geowisata). Karangsambung banyak dikunjungi oleh pelajar mulai Taman Kanan-kanak, SD, SLTP dan SLTA, selain hanya sekedar berkunjung menikmati pemandangan objek-objek geologi juga mendapatkan ilmu yang berkaitan dengan kebumian yang disajikan/dipresentasikan oleh Peneliti dan Pemandu Balai Informasi Dan Konservasi Kebumian Karangsambung - LIPI.

Disamping pelajar yang berkunjung, secara reguler mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi dan berbagai bidang ilmu/fakultas yang ada di Indonesia hingga kini melakukan pendidikan dan latihan geologi lapangan di Karangsambung, malah dari beberapa Perguruan Tinggi yang memiliki nama besar melakukannya hingga 30 hari.
Betapa pentingnya Karangsambung sebagai tempat pendidikan dan latihan geologi di Indonesia.


PEMANDIAN AIR PANAS
KRAKAL - Tak banyak tempat wisata yang menawarkan rekreasi liburan sekaligus menyembuhkan penyakit atau sekedar merilekskan tubuh. Pemandian air panas Krakal, yang letaknya 12 Kilometer di sebelah utara kota Kebumen mungkin salah satu dari sedikit obyek wisata yang menyediakannya. Air panas alami yang keluar dari perut bumi itu dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti kulit, stroke, rematik, dan asam urat. Setelah berendam selama 15 menit, air panas itu juga dipercaya bisa melancarkan metabolisme tubuh. Sehingga badan terasa segar setelah berendam beberapa saat. "Airnya hangat-hangat kuku. Badan jadi terasa segar. Pegal-pegal yang dirasakan juga hilang seketika," kata pengunjung di Krakal, Alian, Kebuman, Jawa Tengah. Kesegaran yang dirasakan suciyati adalah efek kecil dari air panas alami itu. Sebab, ada beberapa pengalaman lain yang lebih menakjubkan. Seperti orang lumpuh bisa berjalan kembali dan orang kudisan juga sembuh total. Menurut hasil penelitan banyak sekali kandungan kimia di dalam air panas itu. Misalnya Sulfat, Amonia, Tembaga, flurousida, nitrat, nitrit, dan oksigen. Masyarakat sekitar pemandian sendiri menyebutkan air panas itu mengandung garam belerang. Kandungan itulah yang diyakini sebagai obat berbagai penyakit. Berdasar keterangan pimpinan pengelola pemandian air panas Krakal Heru Setyo Prabowo, air panas itu berasal dari mata air artesi atau patahan di bawah dasar bumi, yang kemudian muncul tuk-tuk (mata air) kecil. Di sekeliling titik pancaran air tersebut lalu dibuat penampungan. Pemandian air panas Krakal sendiri mempunyai 2 kolam mata air yang kemudian dialirkan ke bak-bak kamar mandi yang berjumlah 20 buah."Sebenarnya kami ingin membangun kolam air panas yang cukup besar, agar bisa digunakan bareng pengunjung. Namun debit air dari sumber tidak mencukupi," kata Heru. Setelah ditelusuri, ternyata pemandian air panas tidak hanya dipercaya sebagai tempat pengobatan penyakit. Namun ada sejumlah masyarakat yang meyakini sumber mata air panas mempunyai kekuatan mistis yang dapat mengabulkan permintaan mereka. Ritual permohonanya dilakukan dengan cara melongok ke dasar kolam penampungan lalu berdoa dan mengakhirinya dengan melemparkan koin ke dasar kolam. Pemandian air panas yang dibangun pada 1908 itu merupakan salah satu obyek wisata andalan Kebumen. Lokasinya berada di wilayah perbukitan, mempunyai udara bersih sehingga memberikan suasana damai dan tenang di dalam hati. Cocok sekali dijadikan tujuan wisata bagi masyarakat yang menginginkan relaksasi setelah penat bekerja.Tak heran bila kemudian pemandian air panas Krakal digunakan sebagai tempat klangenan oleh masyarakat di daerah Barat Kebumen saat melakukan perjalanan ke Timur. Mampir sebentar berendam untuk mendapatkan kesegaran yang tiada tara.
Tapi ada beberapa kendala yang mungkin bisa membuat kita kurang nyaman berada di Pemandian Air Panas. Sumber air yang ada hanya bisa untuk mencukupi 20 kamar mandi. Bila pengunjung yang datang agak banyak, debit air menjadi sangat berkurang dan untuk itu para pengunjung harus sabar menunggu sampai air yang tertampung sudah tersedia kembali.
Bagaimana kalau yang datang pada saat yang sama lebih dari 100 ya? Sayang sekali tidak semuanya bisa menikmati hangatnya air panas di PAP Krakal. Selain itu, bila terjadi hujan yang agak besar, petugas pun kewalahan karena kamar mandi akan tergenang air sehingga saat seperti itu, pelayanan tidak dapat dilakukan. Memang letak Pemandian adalah di bagian cekukan yang rendah. Mudah-mudahan saat kita ke sana, semua kendala tadi tidak menimpa kita.

Pemandian Air Panas Krakal sebenarnya merupakan manifestasi permukaan dari kawasan geotermal (panas bumi) Alian, yang merupakan satu dari 14 kawasan geotermal di Jawa Tengah. Kawasan geotermal yang terletak di pojok tenggara Taman Nasional Geologi Karangsambung ini unik, karena berbeda dengan kawasan geotermal lainnya, mata air panas di sini tidaklah diproduksi dan dikendalikan oleh aktivitas vulkanik maupun pasca vulkanik. Di Kebumen, sisa-sisa gunung berapi alias fossil gunung berapi terletak di kawasan Pegunungan Gombong Selatan, tepatnya di kawasan Pantai Manganti, pantai curam di tepi Samudera Hindia yang mengandung sejumlah batuan terobosan dalam fasies distal dan sentral produk aktivitas vulkanik bawah laut di masa silam. Sementara di utara, sekitar 20 - 30 km dari kawasan geotermal ini, memang terdapat Pegunungan Dieng, sisa gunung api purba yang meletus dahsyart pada 16.000 tahun silam mdan meninggalkan kaldera besar yang tertimbun dan kini menjadi salah satu kawasan geotermal nan penting. Namun kawasan geotermal Alian juga bisa dipastikan tidak berhubungan langsung dengan Dieng.Kawasan geotermal Alian dibentuk oleh aktivitas Patahan Kedungkramat (Kedungbener) yang membujur berarah utara - selatan sepanjang 12 km dari pantai selatan hingga berakhir di Pegunungan Karangsambung. Patahan ini terbentuk sekitar 2 juta tahun silam, dengan memotong satuan batuan formasi Penosogan sehingga membentuk lembah yang nampak lurus bila dilihat dari udara/satelit. Di lembah lurus inilah mengalir Sungai Kedungbener, salah satu anak Sungai Lukulo yang mempunyai nilai historis penting dalam perkembangan sejarah Kebumen. Indikasi peranan patahan Kedungbener sebagai pengontrol aktivitas geotermal Alian nampak jelas pada pH mata air panas (yang lebih besar dari 8 alias bersifat basa, sementara produk vulkanisme umumnya asam), suhu yang rendah (rata-rata 40 derajat Celcius, bandingkan dengan produk vulkanisme yang rata-rata di atas 42 derajat Celcius), aroma Belerang yang lemah dan sifat kesadahan yang sangat tinggi.Selain potensi wisata husada-nya, sebenarnya kawasan geotermal ini mengandung potensi lain yang tak kalah menggiurkan : sumber energi. Reservoir geotermal Alian berada di kedalaman 1,1 km dan secara horizontal berjarak 0,5 km di sebelah utara-barat laut lokasi mata air panas Krakal. Suhu reservoir ini relatif tinggi, yakni 324 - 333 derajat Celcius sehingga tergolong mempunyai entalpi yang tinggi. Pengukuran elektromagnetik VLF (Very Low Frequency) menunjukkan, selain di lokasi mata air panas, konsentrasi air panas pun terdapat di bawah Kantor Kecamatan Alian yang berjarak 150 m di sebelah timur laut mata air panas Krakal. Hanya saja konsentrasi air panas yang terakhir ini tidak bisa menemukan jalan keluar menuju permukaan Bumi karena tertahan oleh kepadatan batuan setempat. Ada kemungkinan reservoir geotermal ini jugalah yang bertanggung jawab atas munculnya mata air panas lainnya yakni yang berada di kaki Bendung Kaligending (tepat di aliran Sungai Lukulo, di tepi jalan menuju Karangsambung) dan mata air panas di hulu Sungai Kedungbener.Sebagai air panas berentalpi tinggi dan bila diambil asumsi ketebalan reservoir geotermalnya adalah 1 km, dengan recovery factor 50 %, faktor konversi 10 % dan lifetime 30 tahun, maka kawasan geotermal Alian ini mempunyai potensi energi listrik persatuan luas sebesar 25 MWe/km persegi. Dan bila diasumsikan luas daerah prospek geotermal Alian adalam 4 km persegi, maka potensi energi listrik yang bisa dibangkitkan di sini mencapai 100 MWe, suatu angka yang cukup besar sehingga layaklah untuk dipertimbangkan sebagai sumber energi masa depan (meski panas bumi itu relatif mahal).

PENGEMBANGAN PARIWISATA

1. Peningkatan SDM

Pada bab kedua tadi sudah dijelaskan tentang potensi-potensi wisata yang ada di Kebumen. Melihat potensi-potensi yang ada sangatlah tidak mustahil bila objek-objek wisata Kebumen dijadikan objek wisata nasional bahkan dapat dijadikan objek wisata internasional. Namun, pengelolaan petensi-potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal karena sumber daya manusia yang ada di Kebumen belum bisa melakukan pemaksimalan pengelolaan potensi wisata yang ada. Hal inilah yang perlu dibenahi sejak saat ini.

Mendatangkan sumber daya manusia yang lebih unggul bukanlah keputusan yang buruk. Dengan adanya sumber manusia yang berbobot diharapkan pemanfaatan potensi wisata di Kebumen akan lebih maksimal. Dalam proses pemanfaatan potensi-potensi tersebut oleh petugas yang didatangkan khusus dari kota lain atau negara lain, pembaharuan sumber daya manusia dalam kota Kebumen juga perlu dilakukan. Cara pembaharuan yang paling efektif adalah melalui jalur pendidikan. Misalnya dengan merekomendasikan jurusan kepariwisataan pada sekolah-sekolah kejuruan. Bila perlu dengan membuat sekolah khusus kepariwisataan yang dikelola olah pemerintah daerah. Dengan cara ini diharapkan sumber daya manusia Kebumen meningkat. Jadi pemerintah daerah Kebumen tidak hanya mendatangkan sumber daya manusia untuk mengelola potensi wisata yang ada, tetapi juga mendatangkan sumber daya manusia sebagai pengajar untuk memperbaharui sumber daya manusia dalam kota Kebumen.

Cara seperti ini sudah terbukti efektif dengan adanya bukti yaitu negara Singapura. Beberapa tahun lalu, kualitas sumber daya manusia Singapura masih rendah, kemudian pemerintah Singapura mendatangkan guru dari Indonesia untuk membentuk sumber daya manusianya menjadi sumber daya yang bisa diandalkan unutk memajukan negaranya. Dan sekarang cita-cita dan impian Singapura terwujud. Kini negara Singa itu menjadi negara yang lebih maju dari sebelumnya, bahkan lebih maju dari gurunya sendiri yaitu Indonesia. Jadi, mengapa kita tidak belajar dari pengalaman orang lain yang dapat membuat daerah Kabupaten Kebumen menjadi lebih maju.

2. Pengembangan Potensi Pariwisata

Setelah mendatangkan sumber daya manusia yang lebih ahli dalam bidang kepariwisataan, Pemerintah Kabupaten Kebumen tinggal melakukan pengembangan potensi-potensi wisata yang ada, misalnya potensi yang ada di Waduk Sempor. Pembuatan hotel di sekitar waduk sangatlah berpotensi untuk menambah ketertarikan para wisatawan. Dengan adanya hotel di sekitar waduk, wisatawan tidak perlu diburu waktu pulang. Pemandangan waduk di malam hari juga dapat dijadikan tempat romantis. Dengan penambahan lampu di sekitar waduk akan membuat suasana malam di waduk akan semakin elok.

Tidak hanya pembuatan hotel saja yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada. Pemerintah juga dapat melakukan penambahan fasilitas pendukung di berbagai objek wisata. Misalnya dengan menambahkan permainan-permainan dan fasilitas pendukung yang unik dan menarik di Pantai Petanahan, seperti penambahan tempat mandi/MCK, tempat ibadah, serta restoran sederhana. Pembangunan tempat pedagang yang diatur oleh pemerintah juga dapat dilakukan. Selain menguntungkan bagi para pelanggan karena tempatnya cukup terawat, pemerintah juga mendapatkan konstribusi dari para pedagang serta keindahannya pun dapat terjaga.

Perluasan jalan raya utama dan penghijauan di sepanjang jalan sangat perlu dilakukan. Saat para wisatawan berada dalam perjalanan menuju tempat wisata pastinya wisatawan melirik kanan-kirinya sebagai penghilang jenuh menunggu sampai di tempat tujuan. Sungguh tidak lucu jika saat para wisatawan memandang keluar kendaraannya bukan penghilang jenuh yang didapat, tetapi malahan pemupuk kejenuhan yang didapatnya. Hal ini mendasari penghijauan dan pengindahan kota, baik di jalan raya, tempat wisata, maupun di dalam komplek pertokoan dan perumahan kota.

Potensi yang ada saat ini dan belum dimanfaatkan secara maksimal adalah potensi wisata yang dimiliki Geowisata Karangsambung. Lahan yang cukup luas, keindahan alam yang menarik, serta relief tanahnya yang sangat beragam haruslah dimanfaatkan secara optimal. Misalnya dalam hal pemanfaatan lahan, pemerintah dapat melakukan pembangunan hotel yang lebih layak dan pembangunan tempat bermain yang unik mengingat tempat wisata ini sudah menjadi tempat wisata intenasional satu-satunya di Kebumen.

Berwisata tanpa adanya hidangan dan sovenir khas sama saja bohong. Tempat wisata kuliner harus diperbanyak dan disuguhkan dengan makanan khas Kebumen, bukan makanan impor dari daerah atau negara lain. Pastinya pengadaan tempat wisata kuliner ini dibagi di berbagai tempat wisata dengan makanan khasnya yang beragam pula. Dan setelah menyantap makanan khasnya, haruslah wisatawan ditarik untuk membeli souvenir cantik khas Kebumen. dalam hal ini, secara tidak langsung pemerintah memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat wisata.

PENUTUP

1. Kesimpulan

· Potensi wisata Kebumen sangatlah tinggi untuk dijadikan wisata nasional maupun internasional.

· Pengelolaan tempat wisata di Kebumen masih sangat kurang, dilihat dari kurangnya minat wisatawan yang datang.

· Keindahan dan keunikan objek-objek wisata di Kebumen tidaklah kalah dengan objek wisata nasional dan objek wisata internasional yang sudah ada.

2. Saran

· Pemberdayaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada perlu segera dilakukan mengingat semakin ketatnya persaingan wisata di Indonesia. Mencuri awal untuk kemajuan bersama.

· Pemerintah harus semakin memperhatikan seni dan budaya khas Kebumen yang saat ini mulai dilupakan oleh masyarakatnya.

· Penanaman paham cinta terhadap daerahnya sendiri perlu ditingkatkan agar pengenalan dan pembangunan daerah wisata dapat lebih meningkat.