Kali ini masQOD akan
membahas manusia SUPER. Kita terlahir di dunia ini itu dengan kelemahan dan
kelebihan yang berbeda beda. Ada sebagian orang yang menganggap sebuah
kelemahan adalah sebuah kekuatan untuk dirinya. Sehingga dia dapat lebih
melakukan sesuatu hal yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh orang lain
yang lebih beruntung darinya. Namun tak jarang, ada pula sebagian orang yang
menganggap sebuah kelemahan sebagai sesuatu hal yang membatasi dirinya untuk
bertindak dan menjadi manusia Super. Padahal hakikatnya, manusia itu tidak ada
yang sempurna.
Awal Desember lalu,
masQOD mencoba mendekati seseorang yang terlihat seperti depresi. Setelah masQOD
tanya lebih dalam tentu dengan pendekatan yang super hati hati dan alami,
akhirnya dia mau bercerita. Jadi ceritanya begini….
Sebut saja namanya
Ruli. Ruli adalah seseorang yang terlahir dari keluarga “broken home”. Ayah dan ibunya sudah lama bercerai sejak ia duduk
di bangku SMP. Dia adalah anak sulung dari dua bersaudara. Sejak kejadian itu,
Ruli tumbuh menjadi pribadi yang menutup diri. Dia selalu enggan terbuka untuk
bersosialisasi dengan orang lain. Karena pikir dia, kalau dia bersosialisasi
dengan orang lain, kisah hidupnya akan terkuak dan jadi banyak orang tau. Bukankah sudah menjadi hukum alam, orang
yang mengenal lebih dalam kita itu akan selalu mencari tau tentang diri kita
sebenarnya ? Padahal bukan hanya dia saja satu-satunya orang yang terlahir
dari keluarga “broken home”. Diluar
sana, banyak sekali orang yang terlahir dari keluarga yang mungkin lebih rumit
dari kisah hidup Ruli. Namun Ruli merasa seolah-olah dirinyalah yang paling
sial. Terlebih dengan keterbatasan matanya yang membuat Ruli semakin merasa
terpuruk. Ruli memiliki mata minus yang sudah tinggi. Mata minusnya itu sudah
dialaminya sejak SMP. Hal inilah yang membuat Ruli semakin membatasi diri untuk
melakukan sesuatu hal. Bahkan, untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dia
tutup tutupin. Atau boleh dibilang “Pencitraan”.
Namun, saat masQOD
bilang “Pencitraan”, Ruli tidak mau disebut “Pencitraan”. Karena menurut dia,
semua hal yang dia tutupin selama ini itu semata-mata untuk memotivasi dirinya
untuk bisa berbuat lebih dan dapat membuktikannya ke orang lain. Memang sih,
motivasi diri bisa datang dari mana saja. Sampai saat ini Ruli masih sibuk
dengan kelemahan dan keterbatasan dirinya. Pikir dia, kalau matanya sudah
normal itu dia akan lebih gesit dalam melakukan sesuatu hal.
masQOD sengaja menulis tulisan ini dengan tujuan agar
Ruli dapat membaca, yang mungkin dapat membongkar paradigma dan ideologi dia
yang selama ini membatasi ruang geraknya. Tidak ada manusia sempurna di dunia
ini. Semua terlahir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meski
terkadang, kita tidak diberi pilihan untuk menjalaninya, namun pada akhirnya
kita harus memilih untuk menjalani hidup itu dengan positif ataupun negatif. Karena
Hidup bukan lah menjadi pemenang atau menjadi pecundang ! namun, Hidup adalah
tentang cara dia menentukan sebuah keputusan !